Monday, May 6, 2019

5 Game Command & Conquer Terbaik Versi Saya

ilustrasi GDI dan Nod.

Halo Sahabat Gamer! Lama tak jumpa dengan saya Retro Lukman Gamer Jalanan. Perjumpaan kita kali ini bertepatan dengan momen bulan suci Ramadan. Jadi sebelumnya, saya ingin mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan bagi yang menjalankannya.

Bicara bulan suci Ramadan, membawa memori saya pada salah satu serial game favorit saya, ‘Command & Conquer’. Pasalnya, serial yang lazim disingkat C&C ini merupakan game yang sering saya mainkan di bulan suci Ramadan, sembari ngabuburit menanti waktu berbuka puasa di kala saya masih remaja dahulu. 

Ya, genre real-time strategy (RTS) yang membutuhkan strategi dan perencanaan dalam permainannya ini memang cukup memakan waktu yang lama. Campaign-nya bisa menghabiskan waktu berjam-jam, sementara mode skirmish-nya juga kurang lebih sama durasinya. Saking serunya memainkan game ini, waktu terasa berjalan cepat sekali dan tiba-tiba saja sudah masuk magrib.

Tapi pada kesempatan ini saya tidak akan bercerita panjang lebar tentang pengalaman saya memainkan C&C selama Ramadan. Saya juga tidak akan berpanjang lebar menjelaskan apa dan bagaimana game C&C. Mungkin kalau sempat akan saya tulis di lain waktu. Untuk kali ini, saya akan membagikan daftar lima game RTS terbaik dalam serial populer C&C versi saya, Retro Lukman Gamer Jalanan. 

Oh iya, perlu diketahui bahwa game yang masuk dalam daftar ini sudah meliputi seri expansionnya, karena menurut saya expansion tersebut adalah kesatuan dari game awalnya yang tidak bisa dipisahkan begitu saja. Judul expansion saya letakkan di dalam kurung. Baiklah, tanpa banyak bicara lagi, ini dia hitungan mundur lima game C&C terbaik, selamat membaca....


5.
Command & Conquer: Rivals

Kembali bertempur.
Mengawali hitungan mundur daftar game C&C terbaik adalah game terbaru dari serial ini, C&C Rivals yang rilis 2018 lalu. Rivals bukan hanya menghadirkan kembali nostalgia C&C yang cukup lama hiatus, melainkan juga menghadirkan pengalaman baru bermain RTS dalam era kekinian, multiplayer mobile. Ya mungkin Rivals bukan game C&C yang diharapkan para penggemar beratnya, namun game yang dibuat oleh Redwood Studios ini menurut saya sukses dalam menyajikan permainan strategi yang begitu seru dan menantang, dengan berbagai elemen C&C di dalamnya.

Rivals memungkinkan saya bernostalgia akan kenangan C&C, memunculkan kembali konflik tiberium antara GDI melawan Brotherhood of Nod. Untuk pertama kalinya saya bisa memainkan C&C on the go, di mana saja dan kapan saja pada perangkat mobile. Apalagi serunya duel multiplayer yang dihadirkannya sukses membuat saya kecanduan dan memainkannya berjam-jam lamanya, hanya demi naik peringkat liga. 

Cepat dan ketat.
Akibat buruknya, ponsel Advan S5E Fullview yang saya gunakan untuk memainkan game ini jadi rusak karena saya memainkannya sembari mengisi ulang daya ponsel (Jangan ditiru!). Dan ya, saya juga sempat mengabaikan keluarga saya karena keasyikan memainkan game ini (Ini juga jangan ditiru!). Karena sukses membuat saya kecanduan, maka tak ada alasan lagi untuk tidak memasukkan game yang rilis untuk platform Android dan iOS ini ke dalam daftar game terbaik C&C.

Oh iya, saya sudah pernah membuat ulasan tentang game Rivals, yang bisa kalian baca di sini (klik). Selain itu saya juga membuat grup C&C Rivals Indonesia di Facebook, bila kalian ingin bergabung, klik di sini. Saya juga membuat serial vlog C&C Rivals Indonesia, yang bisa kalian tonton di channel YouTube saya, klik di sini dan pastikan subscribe. Well, gak apa-apa ya sekalian promosi, Wkwkwk... XD


4.
Command & Conquer 3: Tiberium Wars
(Kane’s Wrath)

Tatapan tajam Kane.
Lanjut ke nomor empat, ada C&C 3: Tiberium Wars. Rilis tahun 2007 dan dikembangkan oleh EA Los Angeles, C&C 3 menjawab pertanyaan saya dan juga para penggemar C&C lainnya tentang asal muasal Tiberium. Melanjutkan konflik Tiberium di Tiberian Sun, C&C 3 bukan hanya menghadirkan perseteruan GDI melawan Brotherhood of Nod, melainkan juga memperkenalkan faksi ketiga dalam semesta Tiberium, Scrin.

Scrin merupakan kelompok alien dari luar angkasa yang datang ke bumi untuk memanen Tiberium. Kehadiran Scrin ini semakin memanaskan konflik Tiberium yang sudah berlangsung puluhan tahun antara GDI dan Nod. Menurut saya pribadi, keberadaan Scrin memperkaya kisah konflik Tiberium. Apalagi kedatangan mereka ke bumi terbilang sangat keren, seperti film-film invasi alien yang sering saya tonton.

Invasi alien menambah seru kisah semesta Tiberium.
Secara gameplay, tak banyak yang ditawarkan C&C 3, karena masih dengan permainan membangun markas dan memerintahkan unit-unit untuk memenangkan setiap misi, dengan beberapa penyesuaian. Pengembangannya ada pada kualitas grafis yang menjadi lebih keren dengan grafis tiga dimensi dan warna-warna yang begitu cerah namun tetap terasa atmosfer suramnya. Formula klasik C&C saja sudah begitu menarik, apalagi ditambah grafis dan suara yang menarik, jadinya ya sebuah sekuel yang menarik pula.

Buat saya C&C 3 punya peran penting dalam semesta Tiberium, karena menyajikan cerita kunci dari asal-muasal Tiberium, zat kristal hijau yang mematikan. Yang membuat saya kagum adalah, meskipun bukan dikembangkan oleh Westwood Studios selaku pengembang asli serial ini, namun EA Los Angeles mampu membuat game C&C yang bisa melengkapi dan melanjutkan estafet dari Tiberian Sun dengan begitu sempurna.



3.
Command & Conquer: Generals
(Zero Hour)

Latar belakang para jenderal.
Saat pertama kali mengetahui tentang game ini, saya awalnya kurang berminat. Padahal Generals merupakan seri RTS C&C pertama dengan tampilan tiga dimensi dengan efek zooming. Yang membuat saya kurang berminat adalah faksi-faksi dalam game ini yang saya rasa salah tempat dan kurang menarik. Ditambah lagi, tidak ada referensi dari semesta Tiberium ataupun Red Alert dalam game ini. Melainkan sebuah semesta baru yang sama sekali tidak berhubungan dengan game-game C&C terdahulu, mengambil tema militer dunia nyata kekinian. 

Bahkan interface permainannya berbeda drastis dengan serial Tiberium dan Red Alert, dengan tampilannya malah seperti game StarCraft dan Age of Empires. Kesamaannya hanya pada gameplay RTS-nya, dengan perubahan dan penyesuaian di sana-sini. Pun demikian, judul game ini menurut saya kurang keren. Generals? Para jenderal? Apa yang keren dari itu? Makanya kala itu saya kurang begitu memedulikan game ini walaupun sempat memainkan mode skirmishnya sebentar sebagai GLA yang merupakan faksi favorit saya.

Prediksi masa depan? 
Tapi setelah memainkan kembali game ini, barulah saya menyadari betapa menariknya game ini. Masing-masing faksi dalam game ini, China, GLA, dan USA memiliki keunikannya tersendiri. Misalnya China yang tangguh dalam kendaraan tempur di darat, GLA yang unggul dalam pertempuran gerilya, dan USA yang canggih dalam teknologi pesawat tempurnya. 

Keunikan-keunikan ini menurut saya membuat elemen strateginya jadi lebih hidup, di sisi lain juga memberikan keseimbangan permainan dengan caranya sendiri. Menariknya adalah, Generals yang dirilis tahun 2003 oleh EA Pacific ini, seakan menjadi sebuah prediksi akan konflik yang terjadi di masa depan. Perhatikan saja konflik antara GLA-China-USA dalam game ini, lalu bandingkan dengan konflik di dunia nyata yang terjadi sekarang. Kebetulan sekali kan?



2. 
Command & Conquer: Red Alert 2
(Yuri’s Revenge)

Karakter Volkov, tidak muncul di game.
Bila ditanya game C&C pertama yang saya mainkan, maka jawabannya adalah Red Alert 2 (RA2). Yup, game inilah yang saya singgung di paragraf  pertama tulisan ini. RA2 yang menemani hari-hari ngabuburit saya semasa remaja dahulu. Dan kenangan itu sangat membekas sampai sekarang. Bukan hanya menjadi pengalaman pertama saya dengan game C&C, RA2 juga menjadi awal obsesi saya terhadap serial ini dan juga terhadap genre RTS.

RA2 memiliki gameplay yang sangat sederhana dan mudah dipahami siapa saja. Game ini menjadi “pintu gerbang” yang pas untuk siapa saja yang mau menyelami dunia RTS. Hal ini lantaran RA2 didukung tampilan grafis penuh warna yang begitu cerah, variasi misi yang sangat beragam dan lintas benua, unit-unit yang keren, serta perpaduan keseriusan dan kekonyolan yang begitu menyatu.

Penuh aksi, penuh warna.
Mengisahkan konflik militer antara Allied Nations (sekutu) melawan Uni Soviet, game rilisan 2000 ini seperti memberi gambaran bagaimana bila perang dingin antara kedua blok ini terus berlanjut dan berujung pada Perang Dunia ketiga. Dengan bumbu-bumbu teknologi canggih yang membuatnya terlihat menawan dan futuristik. Praktis sebagai penggemar sejarah dan teori konspirasi, tema ini menarik perhatian saya. Menjadi nilai tambah yang semakin menenggelamkan saya ke dalam semesta ciptaan Westwood Studios ini.

Kalau mode campaign terasa masih kurang, kita bisa memainkan mode skirmish, yang menghadirkan delapan negara dengan keunikan militernya masing-masing. Mode skirmish inilah yang telah mencuri berjam-jam waktu saya dan menimbulkan kecintaan pada C&C serta genre RTS secara universal. Buat saya, RA2 merupakan game RTS terbaik sepanjang masa.



1.
Command & Conquer: Tiberian Sun
(Firestorm)

Sampul yang membuat saya tergila-gila.
Mungkin RA2 menjadi game RTS terbaik sepanjang masa versi saya, Retro Lukman Gamer Jalanan. Namun kalau bicara game C&C terbaik versi saya, maka jawabannya adalah Tiberian Sun. Sekuel dari Tiberian Dawn, seri kedua C&C semesta Tiberium ini merupakan game paling saya buru semasa duduk di bangku kuliah. Tepatnya setelah saya menyadari bahwa game ini eksis, dengan sampul gamenya yang keren.

Sampul bergambar prajurit GDI dengan helm dan armor tempur yang keren itulah yang membuat saya penasaran, hingga rela berburu gamenya di toko-toko game terdekat. Karena memang, menemukan game ini kala itu terbilang susah, mengingat ini game tahun 1999. Bahkan ketika saya sudah menemukan dan membeli CD gamenya di toko game terdekat, saya tak bisa menginstalnya di komputer saya. 

Beruntung pada akhirnya saya berhasil menemukan game ini, lengkap dengan expansion Firestorm. Dan setelah memainkannya, rasa penasaran saya terbayarkan dengan tidak sia-sia. Tiberian Sun benar-benar keren! Game ini membawa konflik Tiberium antara GDI dan Nod yang diperkenalkan game C&C pertama, Tiberian Dawn, menjadi semakin suram saja!

Futuristik dan suram.
Atmosfer post-apocalypse lantaran menyebarnya eksistensi Tiberium begitu terasa dalam game ini. Apalagi nuansa “kiamat” itu semakin dihidupkan lewat pencahayaan lingkungan permainan yang terlihat redup dan gelap. Sehingga ketika memainkan game ini dalam mode campaign, seakan tengah menyaksikan dan merasakan sendiri bagaimana gersang dan matinya kehidupan bumi di masa depan. Begitu futuristik!

Karena lebih sukses dalam “menenggelamkan” saya ke dalam semesta permainannya dibandingkan game-game C&C lainnya, maka jangan heran bila Tiberian Sun menjadi game C&C terbaik versi saya, Retro Lukman Gamer Jalanan. Bahkan game ini masuk dalam daftar 10 game terbaik sepanjang masa versi saya. Inilah game C&C yang selalu saya ingin untuk bisa memainkannya lagi.


*****


Ya itulah tadi lima game C&C terbaik versi saya, Retro Lukman Gamer Jalanan. Sebenarnya selain kelima game di atas, saya juga memfavoritkan game C&C pertama, Command & Conquer, yang kerap disebut Tiberian Dawn. Khususnya karena game ini merupakan perintis dari genre RTS yang kita kenal sekarang ini. Bisa dibilang C&C merupakan game yang mempopulerkan genre ini, yang kemudian bermunculan game-game RTS macam WarCraft, Age of Empires, Real War, dan StarCraft.

Tapi berhubung lima judul saja yang masuk dalam game ini, maka Tiberian Dawn tidak masuk dalam daftar ini. Meski begitu tetap meninggalkan kesan dalam perjalanan video game saya, lantaran menjadi game C&C semesta Tiberium pertama yang saya mainkan. Sekaligus yang memperkenalkan saya pada dua faksi militer fiktif yang masih eksis hingga saat ini, GDI dan Nod. Dan jangan lupakan juga Kane, sosok kharismatik sekaligus enigmatik yang menjadi sentral serial ini, juga diperkenalkan di Tiberian Dawn.

Red Alert 3.

Honorable Mention mungkin perlu saya sematkan untuk game Red Alert 3 yang juga luput masuk dalam daftar ini. Game ketiga Red Alert 3 ini juga sebenarnya juga bagus dan menarik untuk dimainkan. Tapi seperti alasan yang sama untuk Tiberian Dawn, daftar ini hanya untuk lima terbaik dan dibandingkan kelima game di atas, kesan Red Alert 3 masih kurang kuat untuk masuk dalam daftar ini. Ya walaupun saya bimbang juga sih memilih antara game ini atau Rivals yang masuk di peringkat kelima.
 
Sebenarnya saya merasa daftar ini masih kurang komprehensif karena saya belum memainkan beberapa game C&C lainnya yaitu Renegade, dan juga C&C4: Tiberium Twilight. Namun saya membuat pengecualian, mengingat Renegade merupakan game FPS, bukan RTS. Meskipun tetap memiliki judul C&C dan saya sendiri penasaran seperti apa sih gamenya. Sedangkan untuk C&C4: Tiberium Twilight, karena banyaknya ulasan dan komentar negatif dari fans, saya rasa cukup aman untuk tidak memasukkannya ke dalam daftar walaupun saya belum pernah memainkannya.

Sekali lagi, itulah tadi daftar game C&C terbaik menurut saya, Retro Lukman Gamer Jalanan. Kalian boleh setuju, boleh juga tidak. Terima kasih sudah membaca dan silakan tinggalkan komentar di kotak di bawah ini bila kalian juga penggemar serial C&C. Buat sahabat gamer sendiri, khususnya penggemar C&C seperti saya, apa nih game C&C terbaik menurut kalian? Jangan segan menuliskannya di kotak komentar ya! Selamat berpuasa! (gj)

*NB: Gambar-gambar cuplikan game dan sampul diambil dari CNCNZ.com.

No comments:

Post a Comment