Friday, June 24, 2016

‘Plants Vs. Zombies’, Ketika Tumbuhan Bertemu Mayat Hidup

(sumber gambar: popcap.com)
Saya Gamer Jalanan, Gamer PC, kali ini mengulas salah satu game yang sangat dikenal gamer Indonesia khususnya yang memiliki komputer. Game tersebut adalah ‘Plants Vs. Zombies’, game kasual yang sukses memperkenalkan sub-genre baru dalam genre strategy, yaitu genre tower defense. Game ini begitu suksesnya hingga dibuat sekuel dan juga spin-off bergenre third person shooter-nya, Garden Warfare. Perlu diketahui bahwa saya hanya mengulas gamenya, tidak menyediakan link unduhan gamenya. Jadi silakan cari file gamenya di tempat lain.

PopCap Games dikenal sebagai developer game-game kasual di PC, di antaranya yang populer yaitu Bejeweled dan Zuma. Namun di antara game-gamenya yang populer tersebut, Plants Vs. Zombies menjadi yang paling dikenal berkat inovasi dan keunikannya. Ide game Plants Vs. Zombies yang pertama kali dirilis tahun 2009 sendiri terbilang orisinal dan belum pernah terpikirkan sebelumnya. Dari judulnya saja, orang dibuat penasaran bagaimana bisa tumbuhan melawan mayat hidup. Kenyataannya, ide absurd ini bisa diolah dengan begitu baik oleh PopCap Games, menghasilkan sebuah game yang bukan hanya menarik, tapi juga menjadi pelopor game-game sejenis.


Sebagaimana game-game buatan PopCap, Plants Vs. Zombies dikemas dengan sederhana dan mudah dimainkan siapa saja. Namanya juga game kasual, yang tujuannya hanya untuk mengisi waktu luang. Tapi formula unik dalam Plants Vs. Zombies bukan hanya menjadikan game ini sebagai pembunuh waktu, melainkan juga menjadikannya sebuah game yang memiliki tingkat adiktivitas yang tinggi sehingga gamer akan sulit untuk berhenti memainkannya. Setidaknya itulah yang saya rasakan.

Gameplay Tower Defense yang dipopulerkan Plants Vs. Zombies.
Alkisah, telah terjadi wabah zombi yang membuat saya terjebak di dalam rumah. Berusaha bertahan hidup dari para zombi kelaparan yang mengincar otak saya, tidak ada pilihan lain bagi saya kecuali menggunakan pasukan tumbuhan super. Saya tidak tahu dari mana tumbuhan-tumbuhan ini berasal yang pasti mereka adalah satu-satunya senjata yang saya miliki untuk bertahan dari serbuan zombi yang benar-benar gila. Saya tidak bercanda, zombi-zombi ini benar-benar gila dan akan berusaha keras mendapatkan otak saya.

Kegilaan itulah yang menjadi daya tarik tersendiri dari Plants Vs. Zombies. Alih-alih menyajikan serbuan zombi yang menyeramkan, game ini justru hadir dengan begitu kocak lewat berbagai lelucon yang ada. Kalian yang pernah memainkan game ini pasti sudah tahu betapa game ini akan membuat kalian tersenyum, tertawa, atau mungkin terpingkal-pingkal. Mulai dari zombi Michael Jackson (yang kemudian diganti dengan Afro Zombie), surat palsu zombi yang mengaku sebagai ibu saya, hingga tetangga gila yang menggunakan panci sebagai topi.

Dibutuhkan pemilihan tumbuhan yang tepat untuk bisa bertahan dari serbuan zombi.
Yang perlu dilakukan dalam mode utama game ini yaitu Adventure, adalah bertahan hidup dari serbuan zombi dengan cara memilih dan meletakkan tumbuhan-tumbuhan yang tepat di tempatnya. Tumbuhan-tumbuhan ini, yang terdiri dari bunga dan jamur, memiliki kemampuan supernya masing-masing. Ada yang bisa menembakkan biji-bijian, ada yang bisa bisa meledakkan diri, ada juga yang bisa melahap bulat-bulat. Jenis tumbuhan yang bisa dipilih akan semakin banyak seiring progres permainan, ada yang hanya bisa digunakan di siang hari, ada juga yang hanya bisa digunakan malam hari.

Sinar matahari menjadi syarat utama dalam membangun pasukan yang kuat. Sinar ini utamanya didapatkan dari bunga matahari yang bisa dibilang merupakan tumbuhan wajib dalam permainan ini. Semakin banyak bunga matahari yang ditanam, semakin besar pula peluang mendapatkan sinar matahari untuk membangun pasukan yang kuat. Tetapi ada proses loading yang mesti dilewati untuk membangun pasukan tumbuhan ini, karena dibutuhkan waktu untuk memunculkan tumbuhan-tumbuhan yang diinginkan. Proses ini seperti yang ada pada game-game bergenre Real-Time Strategy (RTS).

Atap rumah saya tak luput dari serbuan para zombi.
Memainkan game ini tidak bisa sembarangan. Dibutuhkan strategi yang tepat untuk bisa mempertahankan rumah dari serangan zombi. Bila gagal, zombi akan masuk ke dalam rumah, memakan otak saya, dan permainan berakhir. Cukup banyak variasi ancaman yang dihadirkan yang membuat permainan semakin sulit. Semakin jauh progres permainan, saya akan berhadapan dengan beragam gangguan mulai dari kabut tebal, gelapnya malam, hingga zombi yang bisa menggali tanah. Semua tersaji dalam lima level, dengan masing-masing level terdiri dari sembilan sub-level terbentang mulai dari halaman depan, halaman belakang, hingga atap rumah.

Meskipun dalam mode utama game ini saya hanya memainkan sisi tumbuhan, namun PopCap tetap membuat kedua kubu yang ada sama imbangnya. Masing-masing memiliki lawan yang sepadan, baik dari sisi tumbuhan maupun dari sisi zombi. PopCap begitu kreatif dalam membuat karakter-karakter yang ada, di kubu tumbuhan ada bunga tulip, piranha plant, kentang, kaktus, hingga cabai. Sementara di kubu zombi ada zombi pemutar kotak musik, zombi melayang, zombi perenang, zombi rugby, hingga zombi raksasa. Karakter yang begitu bervariasi dengan masing-masing kemampuannya ini membuat game ini terasa begitu berwarna.

Si tetangga gila yang penuh kejutan.
Di luar mode Adventure, Plants Vs. Zombies menawarkan mode lainnya yang seolah menjadi jaminan gamer akan terikat memainkan game ini dalam waktu yang lama. Ada mode survival yang menguji seberapa lama saya bisa bertahan hidup dari serbuan zombi, puzzle yang memungkinkan saya bermain sebagai zombi, zen garden yang memungkinkan saya mengelola rumah kaca berisi aneka tumbuhan unik, zombatar yang memungkinkan saya membuat avatar versi zombi, dan juga mini-game yang asyik banget untuk dimainkan. Setiap mini-game ini bisa di-unlock dari mode adventure, yang terdiri dari wall-nut zombi, zombotany, dan slot machine.

Semua keseruan dan kekonyolan gameplay yang dimiliki game ini menjadi semakin hidup berkat dukungan kualitas audio dan visual yang disajikan. Sebagaimana game-game buatan PopCap lainnya, gambar dalam Plants Vs. Zombies terlihat begitu jernih dan detail, nyaman dipandang mata. Selain itu pergerakan animasinya juga terlihat begitu halus. Sementara di departemen suara, ada Laura Shigihara yang mengisi musik serta soundtrack dalam game ini yang begitu catchy dan menyenangkan untuk didengar.

Kondisi cuaca membantu para zombie menyerang rumah saya.
Secara sekilas musiknya mungkin tidak terdengar seram, dengan nada-nada mellow dan melankolis yang dihadirkannya. Namun, bila didengarkan seksama, musiknya yang mendayu-dayu bisa merefleksikan sebuah kesendirian dan kesepian, yang merupakan salah satu elemen dari genre horor. Musiknya begitu bervariasi dari awal hingga akhir, sehingga tidak monoton dan membosankan didengar. Setiap momen dalam Plants Vs. Zombies memiliki musik tersendiri, menyesuaikan dengan kondisi psikologis yang terjadi.  Dan semua perjalanan irama tersebut nantinya akan terbayar dengan sebuah lagu indah dalam ending credit game ini, yang dinyanyikan sendiri oleh Laura Shigihara.

Bicara soal replay value, awalnya saya ragu game ini memilikinya mengingat meski bergenre casual, namun game ini terbentang dalam jalinan level yang terbilang pendek. Ketika saya menamatkan game ini untuk pertama kali, saya pikir saya tidak akan memainkannya mode adventure-nya lagi. Namun saya salah, karena ketika saya iseng memainkannya kembali, saya lagi-lagi dibawa hanyut dalam suasana pertempuran antar spesies yang berbeda ini hingga lupa waktu berjam-jam lamanya. Ini adalah sebuah petualangan yang menagihkan setiap kali memainkannya. Tak heran bila Plants Vs. Zombies menjadi salah satu game terbaik versi adik saya, yang masih setia memainkannya di Android. Sementara menurut saya, game ini adalah game bertema versus terbaik yang pernah ada.

Plants Vs. Zombie terbilang kaya fitur, salah satunya mini-games.
Secara keseluruhan Plants Vs. Zombies adalah sebuah game casual tower defense yang menarik, adiktif, dan konyol. Game ini sangat cocok bagi para gamer kasual, para pekerja yang ingin mengisi waktu luang mereka di depan komputer. Pun, game ini cocok untuk dimainkan gamer garis keras, khususnya bagi mereka yang menginginkan sebuah warna dan konsep baru yang belum pernah ada sebelumnya. Adiktif sampai akhir, Plants Vs. Zombies khususnya Game of theYear Edition, adalah sebuah game yang wajib dimiliki dan dimainkan para gamer PC, ya walaupun game kemudian juga hadir untuk platform lainnya seperti smartphone dan konsol rumahan. Pastikan saja para zombi tidak memakan otak kalian. (gj)

*NB: Gambar-gambar screenshot merupakan dokumentasi pribadi.

1 comment: