Friday, August 26, 2016

Ketika Pokemon Artinya ‘Aku Yahudi’

(sumber gambar: twitter)
Halo Sahabat Gamer, saya Gamer Jalanan, dalam catatan bulan ini saya akan kembali membahas tentang serial Pokemon. Sebenarnya saya tidak berencana menulis tentang Pokemon, karena sudah sering saya menulis tentang serial ini di blog saya, di antaranya tentang kisah petualangan saya di ‘Dunia Pokemon’, 5 Game Pokemon Terbaik versi Saya, dan yang terakhir yaitu Bicara tentang Fenomena ‘Pokemon GO’. Tapi situasi yang ada tampaknya memaksa saya untuk kembali menulis tentang franchise game menangkap monster ini.

Baiklah, ceritanya sekitar satu bulan yang lalu saya bertemu dengan sahabat lama saya di acara pertemuan HPAI. Saat itu sedang booming ‘Pokemon GO’ di Indonesia, dan saya iseng bertanya, “Hei Bro, sudah main Pokemon GO belum?” Sahabat saya itu lantas menjawab dia sudah mencobanya, tapi dia memutuskan berhenti memainkannya. Saya yang penasaran pun bertanya kenapa berhenti memainkan Pokemon GO. Dengan polos dia menjawab kalau dia berhenti bermain Pokemon GO karena Pokemon punya arti ‘Aku Yahudi’. Wait... What?!

Saturday, August 20, 2016

‘Parasite Eve’, Action RPG Horor Sinematik Berbumbu Biologi

(sumber gambar: primaleyes.com)
Halo sahabat gamer, salam gamer dari saya, Gamer Jalanan. Sahabat gamer, apa jadinya bila tubuh kita memberontak dan mengambil alih kesadaran kita, lantas berencana menguasai dunia? Pasti sangat mengerikan bukan? Itulah kira-kira premis yang diusung game hibrida bergenre survival horror action-RPG berjudul Parasite Eve. Kalian para gamer yang eksis di era PlayStation One (PS1) pasti tidak asing dengan judul ini. Tidak heran ya mengingat game ini memiliki gameplay yang unik dan jalinan cerita yang begitu kompleks.

Dirilis tahun 1998 oleh developer kenamaan yang dikenal banyak menelurkan game-game RPG populer yaitu Square Soft (sekarang Square Enix), Parasite Eve mengejutkan banyak gamer PS1 berkat elemen sinematiknya yang begitu kuat. Survival Horror adalah genre yang mulai meroket di masa itu, dan Parasite Eve hadir memberikan nuansa baru dengan gameplay yang unik, perpaduan action dan RPG yang herannya bisa berjalan dengan begitu baik.

Monday, August 15, 2016

Satu Jam Bermain 'Dragon Ball Z: Battle of Z'

(sumber gambar: flutterbutter.wikia.com)
Satu jam tidaklah cukup untuk bermain video game. Apalagi video game zaman sekarang memiliki rentang waktu permainan hingga berjam-jam dengan tingkat kesulitan yang memaksa kalian memainkannya berulang-ulang. Tapi satu jam terbilang cukup untuk memberikan kesan kepada gamer mengenai tampilan game tersebut, dari segi visual, audio, dan gameplay. Dan bagi saya, Gamer Jalanan, satu jam sudah cukup untuk mengetahui bagaimana keseluruhan permainan bakal berjalan, dan cukup waktu untuk menentukan melanjutkan permainan atau menghentikannya.

Setelah sebelumnya mengulas game 'Dragon Ball: Advanced Adventure', kali ini saya kembali mengajak sahabat gamer memainkan game Dragon Ball. Bedanya game kali ini dirilis di konsol generasi terkini PlayStation 3 (PS3), dengan judul gamenya yaitu ‘Dragon Ball Z: Battle of Z’ yang diriis tahun 2014 oleh Bandai Namco Games. Seperti yang sudah banyak diketahui, game-game Dragon Ball mayoritas bergenre fighting, dan Battle of Z termasuk di antaranya. Bedanya Battle of Z memiliki elemen beat’em ups dalam mode single-player. Mode inilah yang saya bahas dalam momen satu jam bermain kali ini.

Tuesday, August 9, 2016

'Tengen Tetris' Vs. 'Nintendo Tetris'

Tengen Tetris (kiri) Vs. Nintendo Tetris (kanan)
Apa kabar sahabat gamer? Saya Gamer Jalanan, pada kesempatan ini saya kembali menyajikan rubrik ‘Arena Versus’. Seperti judulnya, dalam rubrik ini saya mempertemukan dua entitas video game, entah itu video game atau konsol video game yang memiliki banyak kesamaan, namun juga memiliki perbedaan tertentu yang menjadikan salah satunya lebih unggul dibandingkan yang lain. Dan pada edisi kedua rubrik ini, saya tertarik mempertemukan dua game Tetris di era 8-bit yang kini bisa disebut sebagai sebuah game klasik.

Sebelumnya saya ingin menjelaskan mekanisme pembandingan dalam Arena Versus Gamer Jalanan ini. Pertama-tama saya akan menjelaskan informasi singkat mengenai kedua game yang dipertemukan tersebut. Kedua, saya akan mengulas persamaan-persamaan dan juga perbedaan-perbedaan di antara keduanya yang membuatnya layak untuk dibandingkan. Dan ketiga, barulah saya mengulas satu persatu keunggulan dan kelemahan dua entitas game itu masing-masing, dengan berdasarkan lima kategori penilaian yang pemilihannya bergantung dari aspek-aspek perbedaan signifikan yang membuat keduanya pantas bersaing.