Wednesday, March 16, 2016

‘Dragon Ball: Advanced Adventure’, Petualangan Goku yang Sempurna

(sumber gambar: static.srcdn.com)
Dragon Ball merupakan salah satu serial komik dan  kartun favorit saya. Saya membaca komik-komiknya dan menyaksikan tayangan kartunnya sejak masih kecil saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Menurut saya cerita Dragon Ball sangat seru dan menarik untuk diikuti, dengan kisah utamanya mengenai bocah sakti bernama Son Goku yang berpetualang keliling dunia untuk mengumpulkan tujuh bola sakti yang bisa memunculkan naga pengabul segala keinginan, Shen Long. 

Kecintaan saya terhadap serial ini sempat memunculkan keinginan untuk bisa menjadi seperti Goku yang super kuat, bisa mengeluarkan bola sinar kamehameha dan terbang dengan awan kintoun, berpetualang mengumpulkan Dragon Ball. Keinginan seperti itu tentu tidak mungkin diwujudkan di dunia nyata, namun selalu bisa dirasakan dengan bermain video game. Sayangnya, mayoritas video game bertema Dragon Ball yang ada selalu bergenre fighting 1-on-1, alias berantem satu lawan satu tanpa ada unsur petualangannya. Padahal, Dragon Ball memiliki dunia yang luas yang rasanya sangat disayangkan bila adaptasi video gamenya sebatas game berantem satu lawan satu.

Monday, March 14, 2016

Satu Jam Bermain ‘Teenage Mutant Ninja Turtles 2: Battle Nexus’

Satu jam tidaklah cukup untuk bermain video game. Apalagi video game zaman sekarang memiliki rentang waktu permainan hingga berjam-jam dengan tingkat kesulitan yang memaksa kalian memainkannya berulang-ulang. Tapi satu jam cukup untuk memberikan kesan kepada gamer mengenai tampilan game tersebut, dari segi visual, audio, dan gameplay. Dan bagi saya, Gamer Jalanan, satu jam sudah cukup untuk mengetahui bagaimana keseluruhan permainan bakal berjalan, dan cukup waktu untuk menentukan melanjutkan permainan atau menghentikannya.

Tahun 2016 bisa dibilang sebagai tahunnya Teenage Mutant Ninja Turtles atau disingkat TMNT, yang di Indonesia lebih dikenal dengan nama Kura-Kura Ninja. Bagaimana tidak, di tahun ini akan rilis film layar lebar terbaru Kura-Kura Ninja, Out of Shadows dan juga video game terbarunya, Mutants in Manhattan. Nah, menyambut perilisan film dan game terbaru Kura-Kura Ninja tersebut, Satu Jam Bermain kali ini akan memainkan game ‘Teenage Mutant Ninja Turtles 2: Battle Nexus’ buatan Konami yang rilis tahun 2004.

Sunday, March 13, 2016

Kisah Petualangan Saya di ‘Dunia Pokemon’

Ilustrasi saya dan Sandslash, Pokemon favorit saya.
Pokemon merupakan salah satu serial video game kesukaan saya. Dan tanggal 27 Februari 2016 lalu, waralaba ciptaan Satoshi Tajiri ini merayakan hari jadinya yang ke-20 tahun. Merayakan dua dekade dari game RPG populer ini, saya jadi ingin menulis mengenai pengalaman atau mungkin tepatnya petualangan saya bersama Pokemon. Serial game ini bukan hanya favorit saya, tapi juga turut mewarnai hari-hari saya dalam hampir dua puluh tahun terakhir, sebagaimana umur serial ini. Tahun-tahun yang penuh dengan warna, yang menurut saya menarik untuk ditulis ceritanya ya walaupun sebelumnya saya juga sudah pernah menulis cerita saya mengenai Pokemon pada dua blog lain milik saya.

Tapi dalam sekadar catatan saya kali ini saya tidak mau berlebai ria. Saya hanya ingin mengulas kembali petualangan saya selama berada di ‘dunia Pokemon’ dengan singkat, sekadar nostalgia. Dan semua itu bermula jauh di masa kecil saya, saat saya masih duduk di bangku SD, tahun 1998. Di tahun itu saya pertama kali mengenal istilah Pokemon. Yaitu ketika saya membacanya di tabloid Fantasy, tabloid anak-anak yang populer kala itu. Saat itu untuk pertama kalinya saya mengenal Pokemon sebagai sebuah judul kartun, dan mengenal Pikachu sebagai sebuah maskot. Sayangnya artikel di tabloid Fantasy tersebut tidaklah lengkap bahkan terkesan asal-asalan. Saya ingat dalam artikel tersebut Pikachu disamakan dengan Doraemon.