Monday, May 27, 2019

Ketika Sonic the Hedgehog "Terpeleset" di Dunia Nyata

Cuplikan poster film Sonic the Hedgehog.
Halo Sahabat Gamer! Jumpa lagi bersama saya Retro Lukman Gamer Jalanan. Catatan saya kali ini akan membahas tentang film adaptasi dari serial game populer, Sonic the Hedgehog yang... well, kalian pasti sudah tahu ceritanya. Jadi sebenarnya sangat terlambat sih kalau saya mengulasnya sekarang. Tapi mengingat ada perkembangan dari "kasus" ini, sepertinya masih relevan untuk membahas film ini sekarang, toh filmya saja belum dirilis.

Jadi buat yang belum tahu, Paramount Pictures membuat film live action yang diadaptasi dari game populer yang juga maskot Sega, siapa lagi kalau bukan Sonic the Hedgehog. Judul filmnya juga sama, Sonic the Hedgehog. Pada saat pengumuman pembuatannya, film ini sudah menimbulkan kontroversi. Khususnya setelah muncul penampakan Sonic yang akan tampil di film tersebut. 

Pasalnya, para fans penggemar berat serial ini merasa desain karakter Sonic-nya sangat jelek, aneh, dan menyimpang dari desain aslinya sebagaimana yang dikenal selama ini. Para penggemar itu pun merasa khawatir bila film ini nantinya akan berakhir buruk layaknya film-film adaptasi video game sebelum-sebelumnya. Apalagi desainnya yang dianggap jauh dari ekspektasi.

Jumlah dislike-nya dua kali lipat jumlah like.
Nah, kontroversi itu semakin menjadi-jadi ketika di akhir April 2019 lalu, trailer film ini akhirnya dirilis, yang menampilkan desain final Sonic untuk filmnya secara utuh. Dan ya, kalau kalian sudah menyaksikan trailer dari film ini, yang ketika catatan ini ditulis sudah disaksikan sebanyak 31 juta penonton, dengan dislike mencapai 674 ribu, kalian pasti tahu apa yang menjadi penyebab kontroversi itu, yang membuat para penggemar marah besar!

Desain Sonic dalam trailer ini sangat jauh dari harapan. Upaya Paramount untuk mewujudkan Sonic dalam tampilan dunia nyata, nyatanya malah gagal total. Desain Sonic dianggap sebagai sebuah penyimpangan yang sangat fatal! Mulai dari wajahnya hingga proporsi tubuhnya yang... well, jelek sekali, tidak proporsional! Kalau kalian tidak percaya bisa melihatnya di trailer videonya atau silakan lihat gambar di bawah ini:

Lihat kakinya, lihat tangannya, sangat tidak proporsional!
Sudah lihat kan betapa tidak proporsionalnya desain Sonic di "dunia nyata" itu? Mayoritas penggemar Sonic kecewa berat, termasuk saya yang sebelumnya selalu berharap penampilan Sonic di film ini bakal proporsional. Apalagi jujur saja, sebelumnya saya sudah bisa menerima wajah Sonic sebagaimana yang muncul pada cuplikan gambar filmnya. Tapi setelah melihat secara penuh bagaimana proporsi tubuh Sonic yang sangat parah itu, membuat saya langsung berubah pikiran.

Ya, tampilan Sonic yang "buruk rupa" itu memang sangat mengecewakan para penggemar. Malahan secara tidak terduga, muncul gerakan menghujat film ini secara masif, bahkan jauh sebelum film ini dirilis pada November mendatang, sesuai dengan yang disebutkan trailernya. Bukan hanya menghujat, para penggemar lantas membuat beragam meme dan juga desain tandingan seakan menunjukkan bahwa masih ada desain Sonic yang lebih baik ketimbang yang ditawarkan trailer film itu.

Salah satu editan fans. Lebih keren.
Saya pikir saya bisa setuju dengan gerakan ini. Karena mentransformasikan karakter dari dunia game ke dalam dunia nyata tak serta merta menghasilkan desain yang benar-benar baru atau menyimpang dari sumber aslinya. Karena bila tidak sesuai dengan ekspektasi penggemar, nasibnya ya seperti dalam trailer film sonic the Hedgehog ini. Menjadikan si Landak Biru dengan kemampuan lari cepat ini "terpeleset" kala berpindah ke dunia nyata.

Padahal, bila mau bekerja lebih keras, melakukan serangkaian konsultasi dan berusaha sebaik mungkin sesuai dengan sumber aslinya, bukan tidak mungkin hasilnya bakal memuaskan bahkan bisa melebihi pengharapan. Dan ini sudah dibuktikan oleh film Detective Pikachu produksi Legendary Pictures yang belum lama ini tayang di bioskop. Ulasan saya tentang film ini bisa kalian baca di sini (klik).

Perbandingan Pikachu versi movie dan versi game.
Lihatlah betapa desain dan penampilan karakter-karakter monster unik dalam film ini tak beda jauh dengan game yang menjadi rujukannya, namun tetap bisa terlihat seperti nyata, bukan kartun. Alhasil, para penggemar Pokemon yang kebanyakan merupakan penggemar garis keras seperti saya pun bisa terpuaskan. apalagi didukung jalinan cerita yang sederhana namun tetap menarik dan seru.

Nah seharusnya Paramount Pictures juga meniru langkah Legendary Pictures dalam melakukan adaptasi video game. Di antaranya bisa dengan berkonsultasi dengan desainer asli Sonic the Hedgehog misalnya, sebagaimana yang dilakukan Legendary Pictures saat membuat film Detective Pikachu. Mereka berkomunikasi secara intens dengan Pokemon Company selaku "rumahnya" Pokemon.

Kreator Sonic the Hedgehog, Yuji Naka tidak terkesan dengan desain Sonic versi film.
Langkah ini ternyata tidak diterapkan Paramount, sebagaimana saya baca dari berita di internet. Dikabarkan bahwa para kreator Sonic asli tidak dilibatkan dalam pembuatan desain untuk filmnya. Yuji Naka, kreator karakter ikonik Sonic the Hedgehog disebut-sebut kecewa dengan desain Sonic versi live-action, dan hanya bisa berharap keras para penggemar bisa menerima desain itu. 

Nah kalau sang kreator aslinya saja sudah kecewa, bagaimana dengan para penggemar Sonic the Hedgehog yang tersebar di berbagai belahan bumi ini? Ibarat kata kalau orang tuanya saja sudah tidak mau menerima, bagaimana orang lain akan menerimanya? Pasti akan sangat, sangat, sangat sulit bukan?

Dragonball Evolution itu kacau pakai banget.
Beruntung pada akhirnya Paramount Pictures menyadari kesalahan mereka. Dengan banyaknya hujatan, seakan "meluluhkan" hati mereka untuk tidak bersikap acuh tak acuh, sebagaimana yang kerap dilakukan rumah produksi yang membuat film adaptasi, entah dari video game, komik, atau dari kartun. Ingat kan sama kasusnya film Dragonball Evolution?

Belakangan, Paramount Pictures mengambil langkah berani, yang menurut saya patut untuk diapresiasi. Mereka mengumumkan bahwa jadwal rilis film Sonic the Hedgehog terpaksa diundur dari jadwal aslinya November 2019, menjadi 14 Februari 2020. Alasan pemunduran jadwal tayang ini konon untuk melakukan redesign atau desain ulang atas penampilan Sonic yang telah banyak mengundang kontroversi.

"Oke, kalian menang," kata Paramount.
Tentu ini kabar baik bagi para penggemar Sonic, khususnya para "penghujat" film ini. Bahwa apa yang mereka inginkan akhirnya bisa jadi terpenuhi, bahwa suara-suara mereka didengar. Hal ini bisa dibilang merupakan contoh lain dari keberhasilan suara netizen di dunia maya, yang sukses mengubah sesuatu hal yang dianggap tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. 

Uniknya, Paramount menjadikan tanggal 14 Februari, yang dikenal sebagai hari kasih sayang untuk merilis film ini. Seakan ingin menunjukkan "kasih sayang" mereka dengan memberikan film Sonic the Hedgehog sesuai keinginan para penggemar. Tapi meski begitu, tetap saja hasil akhir film ini nantinya yang akan memberikan kesan apakah film ini bisa diterima atau tidak.

Saya dulu cukup bisa menerima desain yang ini, sampai kemudian trailernya muncul.
Sejatinya, menurut saya Gamer Jalanan, PR besar Paramount bukan hanya pada desain Sonic. Melainkan juga pada aspek-aspek lain dalam film ini. Terlebih dari segi cerita. Karena dengan melihat trailernya saja, saya sudah bisa menebak bakal seperti apa cerita dalam film ini. Bakal klise dan hanya menjual nama Sonic the Hedgehog saja.

Saya cukup yakin menyimpulkan hal ini lantaran itulah yang tergambar sekilas dalam trailernya. Kira-kira ceritanya akan seperti ini: Sonic datang ke dunia manusia/bumi dari dimensi atau planet lain, membuat kontak dengan manusia, bersahabat dengan salah satu manusia, dan punya misi menyelamatkan dunia/menghentikan kejahatan, dalam hal ini Dr. Robotnik/Eggman yang diperankan Jim Carrey. Well, Robotnik sepertinya berencana menggunakan kekuatan Sonic untuk menguasai dunia. 

Sonic bakal jadi cerita film Smurf yang lain.
Dalam kedatangannya tersebut, Sonic dan karakter manusia dalam film ini mengalami gegar budaya karena keterkejutan satu sama lain. Ya kira-kira bakal seperti yang terjadi dalam film live action Smurf yang pertama. Maka bakal ada adegan sembunyi-sembunyian, seperti yang tampak dalam bagian akhir trailer film ini. Sudah bisa ditebak bukan?

Bila dicermati lebih jauh, malahan mungkin ceritanya bakal absurd dan tak logis. Lihat saja cuplikan trailer pada adegan sembunyi-sembunyian yang saya sebutkan sebelumnya. Aneh saja gitu, bagaimana mungkin orang-orang di depan lift bisa membiarkan begitu saja ketika karakter polisi pria yang berteman dengan Sonic mengatakan bahwa pada tasnya ada anak-anak, menyiratkan adanya penculikan. Logikanya kan tidak mungkin penculikan itu dibiarkan begitu saja?

Jim Carrey sebagai Dr. Robotnik menurut saya cukup representatif.
Pekerjaan rumah lain bagi Paramount adalah dalam hal penggambaran karakter Dr. Robotnik yang diperankan Jim Carrey. Banyak yang bilang Jim Carrey tak cocok memainkan Dr. Robotnik, namun menurut saya pria bermuka "karet" ini pantas memerankan musuh bebuyutan Sonic tersebut. Senyumannya cukup jahat sih menurut saya, apalagi dalam trailer film Sonic itu, aksi Jim Carrey terlihat sangat keren dan mengancam.

Hanya saja, Jim Carrey terlalu kurus untuk karakter Dr. Robotnik. Tak harus benar-benar gendut sih, paling tidak Jim Carrey mesti terlihat sedikit berisi. Sehingga bisa cukup meyakinkan sebagai sosok Dr. Robotnik yang dalam beragam kesempatan hampir selalu ditampilkan dengan fisiknya yang gemuk.

Perhatikan langkahmu Sonic, awas terpeleset di dunia nyata.
Tapi yang pasti, menjadi tugas berat bagi Paramount bagaimana membuat penampilan Sonic nantinya bisa sekeren Sonic sebagaimana yang dikenal luas dalam video gamenya. Karena menurut saya nilai jual Sonic the Hedgehog itu ada pada penampilannya yang keren, yang sayangnya penampilan keren itu tidak ada dalam desain Sonic yang tampak dalam trailer filmnya. 

Dengan keputusan Paramount untuk menunda jadwal tayang Sonic the Hedgehog dan keputusan mendesain ulang si landak biru, tentu membuat saya dan para penggemar Sonic lainnya harap-harap cemas, penasaran apakah desain ulang Sonic ini nantikan akan sesuai dengan ekspektasi, atau malah tetap berakhir buruk layaknya adaptasi live-action yang sudah ada sebelum-sebelumnya.

Mungkin cukup itu saja catatan saya, Retro Lukman Gamer Jalanan mengenai film Sonic the Hedgehog kali ini. Ya semoga saja film ini nantinya akan tidak mengecewakan dan sesuai pengharapan dari para penggemarnya. Kalau bisa jadi seperti Detective Pikachu. Semoga saja ya., karena sebagai salah satu serial game legendaris, Sonic the Hedgehog tentu layak mendapatkan yang terbaik.

Kalau menurut Sahabat Gamer sendiri bagaimana? Apa nih pendapat kalian tentang film ini? Kalian kecewa atau justru suka dengan desainnya? Jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar ya! (gj)

No comments:

Post a Comment