Tuesday, August 9, 2016

'Tengen Tetris' Vs. 'Nintendo Tetris'

Tengen Tetris (kiri) Vs. Nintendo Tetris (kanan)
Apa kabar sahabat gamer? Saya Gamer Jalanan, pada kesempatan ini saya kembali menyajikan rubrik ‘Arena Versus’. Seperti judulnya, dalam rubrik ini saya mempertemukan dua entitas video game, entah itu video game atau konsol video game yang memiliki banyak kesamaan, namun juga memiliki perbedaan tertentu yang menjadikan salah satunya lebih unggul dibandingkan yang lain. Dan pada edisi kedua rubrik ini, saya tertarik mempertemukan dua game Tetris di era 8-bit yang kini bisa disebut sebagai sebuah game klasik.

Sebelumnya saya ingin menjelaskan mekanisme pembandingan dalam Arena Versus Gamer Jalanan ini. Pertama-tama saya akan menjelaskan informasi singkat mengenai kedua game yang dipertemukan tersebut. Kedua, saya akan mengulas persamaan-persamaan dan juga perbedaan-perbedaan di antara keduanya yang membuatnya layak untuk dibandingkan. Dan ketiga, barulah saya mengulas satu persatu keunggulan dan kelemahan dua entitas game itu masing-masing, dengan berdasarkan lima kategori penilaian yang pemilihannya bergantung dari aspek-aspek perbedaan signifikan yang membuat keduanya pantas bersaing.

Adapun dua game yang menjadi bahan perbandingan kali ini adalah Tetris buatan Tengen dan Tetris buatan Nintendo yang dirilis tahun 1989 untuk konsol Nintendo Entertainment System (NES). Membicarakan kedua game ini bisa dibilang sama saja dengan membicarakan sejarah game Tetris itu sendiri. Karena kelahiran dua game ini adalah cikal bakal game dikenalnya game Tetris di seluruh dunia. Sejarah dua game ini meliputi berbagai intrik dan perselisihan yang terjadi antara dua perusahaan game besar kala itu, Tengen dan Nintendo dalam mengamankan lisensi pembuatan game Tetris, sebuah game di mana pemainnya mesti menata balok-balok berbagai ukuran yang disebut tetromino untuk menghasilkan satu hingga empat garis.

Kreator Tetris, Alexey Pajhitnov. (sumber gambar: telegraph.co.uk)
Tetris adalah sebuah game puzzle adiktif yang konsepnya dibuat oleh programer asal Rusia, Alexey Pajhitnov di tahun 1984. Game ini menjadi hit saat dirilis secara komersial untuk platform PC di Rusia, di bawah naungan organisasi bernama Elorg. Ketenaran game ini membuat banyak penerbit video game dunia berupaya mendapat hak pengembangannya. Dua di antaranya adalah Tengen dan Nintendo. Pada akhirnya Nintendo berhasil mengamankan hak pengembangan game tetris untuk konsol portabel yang menghasilkan game Tetris di konsol Game Boy yang disebut-sebut sebagai game Tetris terbaik sepanjang masa, yang menurut saya merupakan game terbaik di Game Boy.

Sementara untuk hak pembuatan gamenya di konsol rumahan, Nintendo mesti berkonfrontasi terlebih dahulu dengan Tengen yang sama-sama mengklaim memiliki hak atas pembuatan game Tetris untuk konsol rumahan. Tengen bahkan lebih dulu menelurkan game Tetris mereka yang dirilis untuk konsol NES tanpa lisensi dari Nintendo. Game ini menjadi laris manis di pasaran berkat desainnya yang terbilang bagus. Tapi itu hanya berlangsung selama empat pekan saja, karena setelah Nintendo memenangkan gugatannya, Tengen dipaksa menghentikan produksi dan penjualan game Tetris mereka, menjadikan begitu banyak kepingan cartridge game yang kemudian dikenal dengan nama Tengen Tetris tersebut menjadi sia-sia.


Setelah kemenangannya, Nintendo merilis versi Tetris mereka untuk konsol NES yang diberi nama Tetris, empat pekan setelah dirilisnya Tengen Tetris. Meski memiliki desain yang tak kalah bagus ketimbang Tengen Tetris, namun sayangnya game ini tidak memiliki mode multiplayer. Hal ini membuat banyak gamer lebih memilih Tengen Tetris sebagai game Tetris terbaik di era 8-bit ketimbang Tetris buatan Nintendo. Meski begitu game Tetris buatan Nintendo atau sebut saja Nintendo Tetris merupakan game Tetris resmi di NES dan digunakan sebagai game turnamen resmi.

Mungkin cukup itu ya sejarah singkat pengembangan kedua game ini yang saling berhubungan satu sama lainnya. Sekarang langsung saja kita simak pertarungan dua game ini untuk menentukan siapa game Tetris terbaik di konsol NES sekaligus yang terbaik di era 8-bit: Tengen Tetris atau Nintendo Tetris?


--KONTESTAN--

TENGEN TETRIS

Tetris versi Tengen hadir lebih awal di tahun 1988 yang menariknya jauh lebih superior ketimbang versi NES yang datang belakangan. Keunggulan Tengen Tetris ini ada pada fiturnya yang terbilang kaya, termasuk fitur multiplayer yang kerap menjadikannya lebih dipilih ketimbang versi Nintendo. Ada lima mode yang bisa dipilih dalam game ini yaitu 1 Player, 2 Player, cooperative, versus computer dan with computer. Ada empat pilihan musik yang bisa dipilih untuk didengarkan selama permainan yaitu Loginska, Bradinsky, Karinka, dan Troika, dengan musik khusus dan tarian di sela pergantian level.


NINTENDO TETRIS

Hadir empat pekan setelah Tengen Tetris, sayangnya Nintendo Tetris ini kekurangan fitur multiplayer yang merupakan nilai jual utama dari Tengen Tetris. Meski begitu Nintendo Tetris menawarkan gameplay yang solid dengan dua tipe permainan yaitu A-Type dan B-Type. A-Type adalah tipe standar Tetris yang kini lebih sering disebut endless atau marathon, sementara B-Type memberikan batas garis yang mesti dihasilkan untuk mencapai kemenangan. Ada tiga pilihan musik yang bisa didengarkan sembari memainkan game ini yaitu Music 1, Music 2, dan Music 3 yang sayangnya tidak ada musik Korobeniki yang populer di versi Game Boy.


--HEAD TO HEAD--


PERSAMAAN
1. Hadir di konsol NES.
2. Memiliki konsep dan gameplay Tetris.
3. Memiliki pilihan musik.
4. Layar judul bergambar Kremlin.


PERBEDAAN
 1. Tengen Tetris memiliki fitur multiplayer, Nintendo Tetris hanya single-player.
2. Tengen Tetris membutuhkan 30 garis untuk naik level, Nintendo Tetris hanya 10 garis.
3. Tengen Tetris memiliki empat pilihan musik, Nintendo Tetris hanya memiliki tiga.
4. Tengen Tetris memiliki lima mode permainan, Nintendo Tetris hanya memiliki dua mode.
5. Tengen Tetris memiliki para penari Rusia di pergantian level, Nintendo Tetris memiliki para pemain musik yang merupakan maskot dari game-game mereka di akhir permainan.
6. Tengen Tetris tidak memiliki opsi input nilai tertinggi, Nintendo Tetris memilikinya.
7. Tengen Tetris tidak memiliki tekstur di baloknya, Nintendo Tetris memilikinya.
8. Tengen Tetris memiliki huruf R terbalik ala Rusia pada judulnya, Nintendo Tetris tidak.
9. Cover Tengen Tetris bergambar Kremlin, cover Nintendo Tetris bergambar balok-balok berjatuhan.


ELEMEN RUANG DAN WAKTU
Keduanya dirilis dalam konsol yang sama, sehingga tidak ada kesenjangan teknis. Keduanya dirilis dalam waktu yang berdekatan, dengan selisih tidak sampai satu tahun, sehingga tidak terlalu memiliki kesenjangan sumber daya pengembangan.


--VERSUS--

Ada lima kategori yang digunakan dalam penilaian keunggulan, kelimanya dianggap bisa menentukan mana yang lebih unggul di antara kedua game ini. Kelima kategori tersebut adalah pengembangan mode permainan, desain, kontrol, musik, dan tantangan. Tidak ada seri, hanya ada satu pemenang untuk masing-masing kategori. Dan inilah dia pertarungan untuk menentukan game Tetris terbaik di konsol NES, ‘Tengen Tetris’ VS ‘Nintendo Tetris’! WHO WILL WIN?


KATEGORI 1: MODE PERMAINAN

Tengen Tetris memiliki lima mode permainan yang bisa dipilih yaitu 1 Player, 2 Player, Cooperative, Versus Computer, dan With Computer. Mode 1 Player adalah mode awal untuk memulai yang sayangnya tidak memaksimalkan penggunaan layar karena tetap menggunakan dua kotak sebagaimana dalam mode 2 Player. Mode terbaik dalam game ini menurut saya adalah 2 Player alias multiplayer, saya ingat memainkannya berjam-jam bersama sahabat saya dulu, Suhari. 

Sebenarnya saya berharap banyak dari mode versus computer, sayangnya CPU dalam mode ini begitu lambat, membuat sensasi persaingannya tidak terasa. Sementara untuk mode Cooperative dan With Computer menurut saya sangat tidak penting yang menurut saya merupakan mode terburuk yang pernah ada. Buat saya Tetris adalah sebuah game puzzle yang kompetitif dan sama sekali tidak cocok dimainkan secara kooperatif.

Nintendo Tetris di satu sisi hanya memiliki dua mode yaitu A-Type dan B-Type, tanpa mode multiplayer. A-Type adalah gameplay sederhana di mana saya mesti menciptakan garis-garis sebanyak mungkin dan seberapa lama saya bisa bertahan dalam pergantian level. Mode ini merupakan mode klasik Tetris yang di masa kini lebih dikenal dengan sebutan Marathon atau Endless. Sedangkan dalam B-Type ada 25 garis yang mesti saya ciptakan untuk bisa memenangkan level dan permainan berakhir tanpa ada pergantian level. Mode ini menurut saya jauh lebih menarik dimainkan secara kompetitif mulitplayer karena memainkannya sendirian sama sekali tidak menantang.

Hasilnya, menurut saya Tengen Tetris lebih unggul dalam hal mode permainan berkat fitur 2 Player-nya yang begitu adiktif walaupun mode-mode lainnya terbilang terlupakan begitu saja. Mode single-player dalam Nintendo Tetris memang terbilang solid dan menyenangkan, tapi akan lebih menyenangkan bila bisa memainkan Tetris bersama-sama. 
Pemenangnya: Tengen Tetris


KATEGORI 2: DESAIN

Tengen Tetris memiliki desain yang cukup solid untuk berbagai mode yang dimilikinya. Tampilan dua kotak dengan kotak pembatas dalam mode 2 Player-nya terbilang sempurna dan begitu pas, apalagi saat para penari itu muncul. Sayangnya tampilan ini tetap dipertahankan dalam mode 1 Player yang menurut saya sangat tidak pas dan membuang-buang tempat. Dalam mode 1 Player kotak yang saya gunakan adalah kotak sebelah kiri sementara kotak sebelah kanan digunakan untuk menghitung statistik yang menurut saya sama sekali tidak perlu dihitung. Semestinya Tengen Tetris membuat tampilan satu kotak besar yang terfokus di tengah layar untuk menjadikannya maksimal. Padahal mereka sudah melakukannya pada mode Cooperative dan With Computer.

Kelemahan lainnya dari Tengen Tetris ada pada tekstur balok tetromino-nya yang digambarkan begitu datar. Balok yang ada digambarkan hanya pada bentuk luarnya dengan warna yang merata untuk semua balok. Hal ini menurut saya cukup membingungkan khususnya saat saya akan menjatuhkan balok-balok itu dengan cepat. Alhasil, meski sudah yakin posisi jatuh balok tersebut sudah tepat, nyatanya balok itu jatuh meleset dan merusak permainan saya. Dan warna yang sama untuk semua balok menurut saya membuat tampilannya membosankan ya walaupun setiap pergantian level warnanya berubah.

Tengen Tetris membuat sebuah transisi level yang terbilang bagus dengan menghadirkan para penari. Jumlah penari yang terdiri dari laki-laki dan perempuan ini bervariasi bergantung pada pencapaian yang didapatkan pemain. Dengan alunan musik yang mengiringi tariannya, transisi ini memberikan waktu yang cukup bagi pemain untuk beristirahat sejenak. Sayangnya layar game over dalam game ini dibuat begitu apa adanya tanpa sentuhan kreatif, menjadikannya momen kekalahan terasa hambar dan kurang menyakitkan.

Nintendo Tetris di satu sisi memiliki desain yang begitu solid. Nintendo tahu benar bagaimana memanfaatkan ruang dengan memenuhi layar dengan apa yang dibutuhkan. Bahkan untuk membuatnya terlihat penuh, Nintendo membuat latar belakang berbentuk balok-balok berwarna perak. Pun  begitu dengan penggambaran balok-baloknya yang memiliki tekstur kotak-kotak pada setiap bentuk, menjadikannya terlihat jelas dan tidak membingungkan saat akan menjatuhkannya. Walaupun tidak banyak, namun Nintendo memberikan variasi warna pada setiap balok, menjadikannya terlihat lebih fresh ketimbang versi Tengen.

Bila Tengen menghadirkan sebuah penampilan musikal di pergantian level, Nintendo Tetris menghadirkannya di akhir permainan, bergantung pada pencapaian pemain. Bedanya penampilan ini diisi para karakter-karakter maskot Nintendo mulai dari Mario, Link, Samus, hingga Donkey Kong. Masing-masing mereka memainkan alat musik yang berbeda-beda yang secara keseluruhan cukup menghibur. Bergantung pada pencapaian pemain pula, pada layar game over muncul animasi roket meluncur ke angkasa menandakan berapa banyak nilai yang sudah dicapai pemain. Pun begitu, ada layar memasukkan nama untuk nilai tertinggi yang walaupun nama ini akan hilang saat memainkan game ini kembali, cukup memberikan sensasi sebuah pencapaian.

Hasilnya menurut saya Nintendo Tetris lebih unggul karena paham benar memaksimalkan penggunaan layar dan memberikan sensasi permainan yang semestinya. Inilah kenapa saat saya ingin memainkan game Tetris di NES, saya lebih memilih memainkan Nintendo Tetris.
Pemenangnya: Nintendo Tetris


KATEGORI 3: KONTROL

Tengen Tetris memiliki kontrol yang cukup baik, yang sayangnya kerap terlambat dalam mengeksekusi aksi. Saya sering menemukan keterlambatan pergerakan karena hal ini, membuat permainan saya menjadi berantakan. Selain itu balok-balok tetromino itu entah kenapa terasa seperti magnet, langsung menempel begitu saja saat sudah mencapai daratan. Ini tentu sangat menyusahkan terlebih bila saya sedang berada dalam kondiri terdesak dengan balok-balok sudah hampir menyentuh langit-langit. Ditambah lagi dengan desain balok yang begitu bland dan volume kotak yang terbilang sempit, menjadikan saya malas memainkan game ini.

Nintendo Tetris di sisi lain memiliki kontrol yang responsif dan presisi pergerakan yang sangat baik. Ruang yang terbilang luas didukung tekstur balok yang terlihat jelas membuat saya bisa menentukan di mana saya mesti mendaratkan balok-balok saya dengan tepat sasaran. Selain itu saya masih bisa menggerakkan balok-balok saya selama sepersekian detik saat sudah menempel di daratan, memberikan ruang yang lebih nyaman dalam permainan. Merotasikan tetromino pun terasa begitu menyenangkan.
Pemenangnya: Nintendo Tetris


KATEGORI 4: MUSIK

Tengen Tetris memiliki empat pilihan musik untuk dipilih di mana semuanya adalah musik yang indah dan membaur sempurna dengan permainan Tetris yang disajikan. Mulai dari Loginska, Bradinska, Karinka, dan Troika, semuanya diambil langsung dari musik Rusia yang menjadi asal mula permainan ini. Alunan masing-masing musik ini terbilang kreatif dan tidak repetitif, di mana pergantian nada rendah dan nada tingginya terdengar begitu alami. Ini sempat membuat saya mengira musiknya berganti dengan yang musik yang baru. Pun dengan musik yang mengiringi tarian transisi level yang menurut saya cukup catchy dan menyegarkan.

Nintendo Tetris sementara itu hanya memiliki tiga pilihan musik yang terbagi dalam Music 1, Music 2, dan Music 3. Sayangnya musik populer Korobeniki yang akrab di kalangan gamer Tetris versi Game Boy tidak termasuk dalam tiga pilihan tersebut. Ini tentu sangat disayangkan mengingat bagi saya dan juga bagi banyak gamer Tetris, musik tersebut adalah musik begitu identik dengan permainan Tetris. Namun bukan berarti ketiga pilihan musik dalam Nintendo Tetris tidak bagus, ketiganya tetap terdengar menyenangkan di telinga dan cukup mudah diingat, masing-masing dengan ciri khas yang membedakannya satu sama lain. Dari tiga pilihan musik tersebut Music 1 adalah favorit saya yang entah kenapa cocok sekali didengarkan saat bersantai melepas lelah.

Cukup sulit menentukan siapa pemenang dari kategori musik, mengingat masing-masing memiliki daftar musik yang terbilang solid. Tapi saya lebih condong ke Tengen Tetris karena memiliki pilihan yang lebih banyak.
Pemenangnya: Tengen Tetris


KATEGORI 5: TANTANGAN

Tantangan menjadi kategori pamungkas untuk menentukan siapa pemenang dalam duel Tetris ini, apakah Tengen atau Nintendo. Semakin menantang game tersebut, semakin sering game tersebut dimainkan karena menarik gamer untuk memainkannya kembali demi bisa mencapai hasil yang lebih. Untuk game bergenre puzzle seperti Tetris, tantangan itu hadir dalam wujud kecepatan yang memaksa gamer mengeluarkan kemampuan terbaik mereka untuk bisa mencapai level dan nilai tertinggi.

Tengen Tetris sayangnya tidak memiliki cukup tantangan untuk menarik para pemain memainkannya kembali. Dibutuhkan 30 garis atau line untuk bisa mencapai level berikutnya dengan kecepatan yang lebih tinggi. Menghabiskan 30 garis untuk mendapatkan tingkat kecepatan yang lebih tinggi menurut saya merupakan waktu yang terlalu dan berpotensi membuat pemain merasa bosan. Apalagi ditambah dengan kotak yang terbilang sempit dan tekstur yang menurut saya sangat membosankan. Mode 2 Player yang menjadi kekuatan game ini bisa dibilang memiliki potensi tantangan yang tinggi, namun sayangnya dibutuhkan dua pemain untuk mengakses mode ini. Yang artinya pemain tidak bisa kembali setiap saat secara seorang diri. 

Untuk menutupi kekurangan ini sebenarnya ada mode Versus Computer yang terdengar menarik, bermain melawan komputer. Tapi sekali lagi Tengen kurang mengasah mode ini dengan baik sehingga AI komputer terasa begitu buruk hingga saya bisa mendahuluinya sebanyak enam level bahkan lebih. Menaikkan handicap dan level bukan solusi karena gaya permainan komputer akan tetap sama, begitu membosankan. Kalau itu belum terdengar membosankan, apabila saya Game Over sementara komputer masih bertahan, saya bisa menunggu hingga berjam-jam lamanya bahkan bisa sampai seharian hingga komputer mengakhiri permainannya. Yang artinya adalah saya mesti me-reset permainan atau mematikan permainan.

Lantas bagaimana dengan tantangan dari mode Cooperative atau With Computer? Well, sama seperti kegagalan Tengen menyajikan tantangan maksimal pada tiga mode sebelumnya, tak banyak tantangan yang bisa dirasakan dari dua mode terakhir ini. Bukannya merasa tertantang, yang kalian rasakan hanyalah kebingungan dan frustrasi karena sulit menyamakan persepsi antara pemain 1 dengan pemain 2. Well, setidaknya kalian membutuhkan kemampuan sinkronisasi ala pilot Jaeger seperti dalam film Pasific Rim untuk bisa melakukannya dengan baik.

Lalu bagaimana dengan mode With Computer? Well, saya tegaskan sekali lagi kalau AI komputer begitu lambat dan kalian akan menunggu seharian hingga dia meletakkan baloknya. Kalian bahkan bisa mendahuluinya dengan sangat mudah meletakkan balok kalian di tempat yang dituju komputer sebelum dia sempat melakukannya. Dan bila kalian melakukannya, komputer akan berpikir ulang mencari tempat lain untuk meletakkan baloknya. Mungkin akan terasa menyenangkan bermain-main dengan kecerdasan buatan yang dimiliki komputer, tapi itu jelas bukan tantangan.

Nintendo Tetris sebaliknya, di samping modenya yang terbatas, namun memiliki tantangan yang terbilang sangat solid. Diperlukan 10 garis untuk naik level dan kecepatannya bertambah secara signifikan. Dengan jumlah garis yang terbilang pas, saya akan segera terbawa dalam suasana kecepatan Tetris yang membutuhkan kemampuan berpikir maksimal untuk bisa bertahan. Dan ketika saya gagal, saya akan kembali mengulang dan terus mengulang permainan untuk bisa mencapai level yang lebih tinggi dan mendapat nilai yang lebih baik. Dan ketika saya mendapatkan nilai tertinggi, saya tahu saya mesti memainkan kembali untuk mengalahkan rekor tersebut.

Skala tantangan dalam Nintendo Tetris menurut saya satu napas dengan game Tetris versi Game Boy, hanya bedanya keasyikan bermain Nintendo Tetris tidak bisa dibawa kemana-mana. Solidnya tantangan dalam Nintendo Tetris menurut saya bukan hanya datang dari kecepatan yang dihadirkannya, melainkan juga dari desainnya yang telah saya jelaskan pada kategori kedua. Ruang yang memenuhi layar secara pas, tekstur yang jelas, dan kontrol yang responsif, membuat tantangan Nintendo Tetris terasa begitu menggoda untuk ditaklukkan.

Uraian panjang saya di atas jelas menunjukkan bahwa walaupun unggul dari segi variasi mode, Tengen masih kalah pengalaman dari Nintendo dalam hal menghadirkan tantangan yang begitu memikat. Nintendo Tetris unggul di kategori terakhir ini. 
Pemenangnya: Nintendo Tetris


--HASIL--

(sumber gambar: vgmpf.com)
Dari lima kategori di atas, Nintendo Tetris unggul dalam tiga kategori yaitu dalam hal desain, kontrol, dan tantangan. Sementara Tengen Tetris unggul dalam dua kategori dari segi mode permainan dan musik. Kesimpulannya, Nintendo Tetris memenangkan arena versus kali ini dengan keunggulan tiga kategori, menjadikannya sebagai game Tetris yang lebih baik dibandingkan Tengen Tetris. Game Tetris buatan Nintendo jelaslah menjadi game Tetris terbaik di konsol NES dan era 8-bit, tentunya versi blog Gamer Jalanan.

Satu-satunya kelemahan yang dimiliki game Tetris buatan Nintendo ini adalah tidak adanya fitur multiplayer yang sangat disayangkan banyak pihak, termasuk saya. Menariknya, bertahun-tahun kemudian melalui tesis yang dikerjakan salah seorang mahasiswa yang menjadikan Nintendo Tetris sebagai objek penelitiannya, ditemukan fakta bahwa mode multiplayer ini sebenarnya ada di dalam game Nintendo Tetris.

Mode multiplayer ini tergambar dalam wujud dua kotak terpisah sebagaimana yang bisa dilihat di game ‘Tetris & Dr. Mario’ yang rilis di konsol SNES lima tahun kemudian. Pertanyaan kenapa fitur ini tidak muncul di hasil akhirnya pun bisa dijawab dari sejarah persaingan dengan Tengen, di mana kemungkinan besar Nintendo mempercepat proses produksi game Tetris mereka demi bisa merebut pasar yang telah terlebih dulu dikuasai Tengen yang berujung pada dilenyapkannya fitur multiplayer.

Sahabat gamer jangan salah ya, meskipun saya begitu memuji game Tetris versi Nintendo, bukan berarti saya mengecilkan game Tetris buatan Tengen. Sekadar informasi, Tengen Tetris merupakan game Tetris pertama yang saya mainkan di konsol rumahan. Saya ingat menghabiskan waktu berjam-jam memainkan mode multiplayer game ini bersama kakak dan sahabat saya serta memainkannya berulang-ulang untuk mengisi waktu luang. Karenanya buat saya Tengen Tetris memiliki kesan dan kenangan tersendiri bagi saya, Gamer Jalanan, meskipun kemudian saya lebih memilih game Tetris versi Nintendo.

Bagaimana menurut sahabat gamer? Apa kalian setuju dengan hasil versus ini? Apa menurut kalian Tengen Tetris adalah game Tetris yang lebih baik dibandingkan Nintendo Tetris? Atau sebaliknya, Tetris buatan Nintendo lebih menantang ketimbang Tetris buatan Tengen? Atau mungkin kalian merasa keduanya tidak layak untuk diperbandingkan? Bagikan jawaban kalian kalau kalian benar-benar seorang gamer. Saya Gamer, terima kasih sudah membaca tulisan panjang saya ini dan... salam gamer! (gj)

*NB: Gambar-gambar screenshot merupakan dokumentasi pribadi

3 comments:

  1. Buat post ttg game nds bank !

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siap. Tunggu aja ya. Saya lagi malas nulis ini, gak tahu mood ngeblog masih belum muncul juga. Dah lama belum ada entri baru di blog. Hehehe.

      Delete
  2. Hello...buat kamu yang suka banget main game online,kalian gak perlu khawatir kuota kamu abis,karena sekarang ada Game MOJOPAHIT LEGENDS,yang pastinya game yang irit kuota banget ini bakalan seru,karena game MOJOPAHIT LEGENDS ini adalah game pertempuran yang sebenarnya.
    Ayo download sekarang aplikasi Game terbaik,dan rasakan sensai mainin game yang sebenarnya.
    Kamu cukup download di Google Play Store,,,ENJOYY guys

    ReplyDelete