Monday, December 28, 2015

Vlogger Game Indonesia Jangan Asal Bikin Video

(sumber gambar: vlognation.com)
Baru-baru ini salah seorang admin Komunitas Gamer Indonesia (KGI) di Facebook dibikin kecewa dengan ulah para anggota grup ini dari kelompok vlogger alias blogger video. Pasalnya, banyak vlogger di grup ini yang mengirimkan posting video buatannya yang tidak berkualitas dan terkesan asal bikin, asal mencari penonton. Karenanya, banyak postingan para vlogger anggota grup ini yang ditolak diterbitkan oleh si admin. Kata adminnya, video-video yang dibagikan tersebut cuma video permainan biasa dari game-game yang mainstream, yang tidak menarik sama sekali dari segi materi.

Entah seperti apa video-video yang ditolak masuk ke grup tersebut, tapi kalau sampai si admin marah, tentu bisa disimpulkan kalau video-video tersebut memang tidak bermutu alias tidak ada hal yang menarik, hal yang baru, dan hal yang bisa membantu gamer yang menyaksikannya. Si admin lantas menyebutkan salah satu contoh video yang judulnya kalau tidak salah ‘Kalah Main CSGO Kena Headshot  Noob’, kira-kira seperti itulah judulnya saya lupa. Dari judul seperti itu saja sudah bisa ketahuan kalau tidak ada nilai jual dari video tersebut. Logikanya, apa yang menarik dan apa yang mau dilihat dari seseorang yang kalah main CSGO karena kena headshot-nya noob? Dari mana saya bisa menilai kalau yang main adanya pro dan yang headshot adalah noob? Kalau buat saya sendiri, sudah dipastikan video itu akan langsung saya abaikan.


Memang sih belakangan ini saya kerap menemukan postingan-postingan video yang tidak bermutu yang dibuat vlogger di YouTube. Kadang saat saya membaca judulnya, saya gak ngerti lho apa maksud dan tujuan video itu, dan apa yang membuat saya mesti menyaksikan video tersebut. Pertama, game yang dimainkan adalah game yang mainstream, CSGO mungkin. Kedua, tidak ada yang menarik yang bisa dilihat dari video tentang CSGO kecuali ada mod, penampakan, atau turnamen.

Kalau sekadar video yang isinya gamer sedang main, menembaki musuh-musuh secara standar, apa serunya? Apalagi kalau diwarnai segala ‘kebun binatang’ keluar dari mulutnya, membuatnya menjadi semakin eneg buat ditonton. Jelas lebih seru memainkannya sendiri ketimbang menonton orang lain memainkannya, apalagi kalau yang memainkannya noob pula. Kecuali kalau yang main itu noob, terus tiba-tiba bisa streak headshot berapa gitu. Ya walaupun belum tentu saya tonton, tapi judulnya aja sudah lumayanlah menjual.

Kembali ke admin KGI, yang kemudian menyarankan para anggota Vlogger untuk membuat video yang lebih kreatif dan bermutu. Salah satunya bisa dengan membuat video tentang game yang kurang dikenal, yang secara tidak langsung bisa membantu developer game tersebut mempromosikan gamenya. Menurut saya pendapat ini masuk akal, dan alangkah bermanfaatnya bila hal ini benar-benar terwujud. Karena kenapa, saat ini banyak developer khususnya developer indie dan developer Indonesia pula, yang butuh bantuan gamer khususnya vlogger untuk mempromosikan game buatan mereka secara lebih luas.

Game horor Indonesia DreadOut dipromosikan oleh vlogger kenamaan dunia, PewDiePie.


(sumber gambar: youtube)
Karena sudah jelas developer-developer jenis ini merupakan developer yang memiliki pendanaan terbatas dan butuh sokongan untuk bisa terus menghasilkan karya-karya video game yang menarik, yang jelas bukan hal mudah untuk dikerjakan. Dan memang hal ini sudah terjadi di luar negeri, di mana developer rela membayar vlogger, baik dengan uang tunai maupun dengan game gratis, untuk membuat video yang bakal membantu promosi mereka.

Si admin KGI ini, yang menurut saya cerdas ya, meminta kepada anggotanya yang vlogger untuk tidak sekadar mencari jumlah view demi mendapatkan uang. Dia menyadari bahwa para vlogger tersebut ingin mencari penghasilan lewat video game sebagaimana yang sukses dilakukan vlogger internasional semacam PewDiePie, tapi apa yang dilakukan jangan hanya karena uang. Si admin menjelaskan bahwa orang semacam PewDiePie membuat video tentang video game bukan sekadar mencari penghasilan. Melainkan tujuan awalnya adalah untuk berbagi kesenangan dalam bermain video game.

Bahwa orang-orang ini menikmati permainan mereka dan ingin membagikan apa yang mereka rasakan itu kepada gamer-gamer lainnya diseluruh dunia. Dan apa yang mereka lakukan lebih pada menghasilkan konten video yang berkualitas, berisi petunjuk-petunjuk dan promosi game yang tentunya dibutuhkan para gamer. Jadi ya jangan heran kalau vlogger video game seperti ini bisa jadi kaya hanya dengan bermain video game, dan membuat video tentunya. Ya videonya juga video yang bagus, yang dibuat dengan dedikasi. Bahkan saya pernah lihat banyak yang pakai layar biru buat bikin videonya, itu kan niat banget.

Diwantara Anugrah Putra dan Gema Cita Andika dikenal sebagai Tara Arts. (sumber gambar: swa.co.id)
Tapi tidak semua sih, tidak semua vlogger video game Indonesia itu bikin video yang gak mutu. Banyak juga kok yang bikin video yang bagus, berkualitas, unik, kreatif, dan bisa membantu gamer lain. Contohnya gamer cewek Indonesia yang terkenal, yang baru-baru ini jadi bintang iklan internet I*3 Ore*oo. Terus dua bersaudara Diwantara Anugrah Putra dan Gema Cita Andika yang menggawangi Tara Arts dengan jumlah subscriber channel mereka mencapai 80 ribu lebih. Bahkan di grup KGI itu sendiri ada user namanya Serios*Bea*, yang kayaknya banyak banget yang minat nonton videonya. Saya sih belum nonton, tapi kayaknya videonya bagus-bagus kalau lihat komentar-komentar dari gamer yang sudah nonton. Bukannya saya tidak mau nonton sih, tapi saya orangnya memang gak suka tuh nonton video-video macam itu. Video tentang video game yang saya suka itu video tentang trailer game, daftar terbaik, informasi video game, atau parodi video game seperti HonestTrailer.

Jadi ya bisa dibilang vlogger yang bikin video tak layak tonton itu seperti oknum. Tapi kalau oknumnya jumlahnya banyak ya repot juga. Kalau saya sih, Gamer Jalanan, cuma bisa kasih saran. Syukur-syukur kalau saran saya ini dipakai sama para vlogger Indonesia. Kalau bikin video tentang video game itu, bikinlah yang menarik, yang kreatif, yang unik, dan bisa membantu baik gamer ataupun pihak developer. Jadi video kalian itu ada nilai jual dan layak ditonton. Jangan sekadar bikin video random waktu kalian main Point Blank atau CSGO, mainnya lawan noob, terus pakai ngeluarin ‘kebun binatang’ segala. Yang kayak gitu sekarang tuh sudah gak zaman. Ya kecuali kalau kalian bikin video kayak gitu tujuannya untuk dokumentasi pribadi sih ya gak masalah. Tapi ya jangan di-share atau dibagikan ke gamer lainnya. Nanti jadinya malah malu-maluin. Ya gak ya?

Ya mungkin cuma itu saja sih opini dari saya, Gamer Jalanan, semoga bisa jadi bahan pemikiran bagi para gamer khususnya para vlogger Indonesia. Ayo dong buktikan kalau vlogger Indonesia itu juga bisa kreatif, jangan cuma bisa ngebacot kayak anak kecil baru main PB aja. Bikin video-video yang keren, inspiratif, unik, dan luar biasa. Bukan tidak mungkin nanti kalian bisa jadi setenar PewDiePie yang jadi kaya dan punya game sendiri, atau Greg Miller yang baru saja dapat penghargaan di The Game Awards 2015, atau kalau di Indonesia ada Tara Arts. Semuanya mungkin terjadi lho. (gj)

No comments:

Post a Comment