(sumber gambar: bonaf.deviantart.com) |
Konsol Nintendo Entertainment System atau yang disingkat NES buatan Nintendo kerap diasosiasikan dengan video game generasi 8-bit atau generasi ketiga. Padahal, selain NES, ada beberapa konsol 8-bit lainnya yang mencoba peruntungan di industri permainan video ini. Termasuk Sega, yang mencoba peruntungannya di pasar konsol rumahan setelah melihat kesuksesan NES. Sebelum menjadi populer dengan konsol 16-bit mereka yaitu Sega Mega Drive/Genesis, Sega lebih dahulu terjun ke industri video game lewat konsol rumahan mereka yang diberi nama ‘Sega Master System’.
Secara teknis, Sega Master System atau disingkat SMS (bukan pesan singkat lho) memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan NES. Memiliki jumlah palet warna yang lebih banyak dan audio yang lebih berirama, menjadikan SMS sebenarnya unggul di atas NES. Itulah kenapa Sega menamai konsol mereka ini dengan nama ‘Master System’ yang artinya sistem yang lebih baik dibandingkan NES selaku penguasa pasar waktu itu. Sayangnya, kebijakan tidak sehat yang diterapkan Nintendo kala itu membuat konsol yang lebih superior ini memiliki pustaka game yang jauh lebih minim bila dibandingkan NES. Saya tidak akan membahas mengenai kebijakan ini lebih lanjut dalam artikel ini, mungkin nanti pada kesempatan yang lain.